Alas Kandang yang Kering Meningkatkan Rasa Nyaman pada Ternak

Rabu, 5 Mei 2021 06:23 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

A

Alas kandang merupakan salah satu penentu keberhasilan bududaya broiler. Broiler akan menghabiskan hidupnya di atas alas kandang, sehingga kualitas alas kandang harus dijaga agar broiler merasa nyaman.las kandang merupakan salah satu penentu keberhasilan bududaya broiler. Broiler akan menghabiskan hidupnya di atas alas kandang, sehingga kualitas alas kandang harus dijaga agar broiler merasa nyaman.

Menjaga alas kandang merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap para peternak yang melakukan budidaya. Kenyamanan yang dirasakan oleh ternak, merupakan kunci agar ternak dapat mengeluarkan potensi genetik dari perusahaan pembibitan unggas tersebut.

Umumnya alas kandang atau litter  yang digunakan di Indonesia adalah alas kandang sekam padi maupun serbuk gergaji. Alas kandang yang baik harus memiliki daya serap air yang baik, selain bertujuan untuk menahan kelembapan yang datang dari lantai kandang litter juga berfungsi untuk mengurangi kontak ayam dengan kotoran. Alas kandang juga berfungsi untuk menjaga suhu sekitar ayam agar lebih hangat dari lantai kandang yang biasanya lebih dingin dari litter. 

Syarat litter yang baikTidak semua bahan bisa dijadikan litter. Kita tentu harus bisa memilah dan mengetahui litter yang baik untuk digunakan sebagai alas kandang. Selama ini bahan litter yang sering digunakan oleh para peternak adalah sekam padi. Namun pada dasarnya litter yang baik adalah yang berbahan ringan, mudah menyerap air, empuk, tidak berdebu, aman (tidak beracun), ukuran partikel sedang, daya serap kelembapan udara rendah, murah, ketersediaan selalu ada dan disenangi bila dijual sebagai pupuk. Banyak bahan litter yang memiliki potensi sebagai penyerap kebasahan yang baik seperti kulit kacang, pasir, ampas tebu, tongkol jagung yang dipecah-pecah, jerami yang dipotong-potong, sekam padi, serta serbuk gergaji.

Fungsi LitterLitter atau alas kandang pada dasarnya memiliki beberapa fungsi, di antaranya:1. Membatasi kontak langsung antara kaki anak ayam dengan lantai yang suhunya relatif dingin2. Membantu menyerap air dari feses maupun dari tumpahan air minum sehingga lantai kandang tidak lembab3. Pada saat brooding, litter dapat menyerap panas dari brooder sehingga membantu menghangatkan anak ayam

Teknis Pemasangan Alas KandangPemasangan litter tidak boleh sembarangan supaya penggunaannya efektif dan mencegah timbulnya penyakit baru yang dapat menyerang ayam broiler. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk memasang alas kandang:

1. Menyiapkan litter 3 hari sebelum DOC masuk kandang. Litter kemudian disebar merata ke seluruh bagian kandang dan disemprot dengan desinfektan untuk mencegah timbulnya penyakit. Setelah itu, litter sebaiknya diaduk agar cairan desinfektan merata ke seluruh permukaan litter.

2. Cermati jenis kandang yang digunakan, apakah kandang postal atau kandang panggung karena berbeda kebutuhan. Untuk kandang postal, ketebalan litter awal yang disarankan adalah 8-12cm, sedangkan pada kandang panggung ketebalannya berkisar antara 5-8cm.

3. Khusus untuk kandang postal, sebaiknya ditambah dengan kapur atau zeolit yang berfungsi untuk membantu penyerapan air dan kelembaban udara. Selain itu kapur juga berfungsi untuk mencegah terjadinya koksidiosis pada ayam di umur ≤ 3 minggu. Koksidiosis atau yang biasa dikenal dengan sebutan “berak darah” merupakan penyakit parasiter yang dapat menyebabkan gangguan terutama pada bagian saluran pencernaan bagian aboral dan dapat menyebabkan kematian pada ayam.

Terdapat beberapa penyebab yang biasanya menyebabkan alas kandang cepat basah dan menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan, baik untuk ternak maupun kesehatan dari pekerja didalam kandang itu sendiri. berdasarkan artikel pada laman Medion.co.id  dengan judul "Menyiasati Penggunaan Litter di Kandang", terdapat tiga penyebab yang mebuat alas kandang cepat basah.

Pertama, Faktor infeksius yang biasanya berkaitan dengan gangguan penyakit ayam. Kedua, Faktor non infeksius yang disebabkan oleh gangguan fisiologis yang bukan dari serangan agen patogen dari luar tubuh. Ketiga, manajemen pemeliharaan yang kurang baik seperti ventilasi kurang optimal, kelembapan yang terlalu tinggi, atau terdapatnya rembesan air dari instalasi air yang kurang tepat. 

Untuk menjaga litter tetap kering, memang diperlukan usaha yang agak ekstra. Biasanya litter akan mulaiterlihat basah di hari ke-7 sampai hari ke-14, tergantung dari ketebalan alas di awal persiapan kandang, nutrisi dalam pakan, dan faktor infeksi dari ayam tersebut. Jika fases dalam alas kandang sudah mulai terlihat basah dan menggumpal, ada beberapa alternatif yang bisa digunakkan.

Alternatif yang pertama yaitu dengan membolakbalikkan alas kandang agar litter yang masih kering dapat mengurangi kadar air dalam fases. Alternatif kedua dengan cara menyisit atau memimpil gumpalan yang sudah tebal , dimasukkan ke karung, lalu keluarkan dari kandang. Terakhir, cara yang paling mudah yaitu dengan cara langsung menaburkan alas kandang yang masih baru ke kototran yang sudah mulai menggumpal.

Bagikan Artikel Ini
img-content
Mahreiny Rivqa

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler

Artikel Terbaru

img-content
img-content
img-content

test

Rabu, 17 Juli 2024 08:22 WIB

img-content
img-content
Lihat semua

Terkini di Analisis

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Analisis

Lihat semua